Waspada PMK: Bengkulu Utara Tahan Serangan dengan Vaksinasi dan Edukasi

WartaBengkulu.co — Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mengancam populasi ternak di Kabupaten Bengkulu Utara awal tahun ini. Meski sempat melandai sepanjang 2023 hingga 2024, lonjakan kasus kembali terdeteksi, memicu kekhawatiran akan potensi wabah baru. Namun, respons cepat dari pemerintah daerah melalui program vaksinasi dan edukasi masyarakat berhasil meredam penyebarannya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas TPHP Bengkulu Utara, Noffitra, S.Pt, menegaskan bahwa PMK adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebar dengan cepat jika tidak ditangani secara serius. Sejak pertama kali terdeteksi pada 2022 di wilayah ini, penanggulangan terus dilakukan secara berkelanjutan, Selasa (22/4).
"Memang awal 2025 sempat muncul kekhawatiran akan kembali meluasnya PMK, namun dengan percepatan vaksinasi dan respons cepat dari petugas, penyebaran bisa ditekan. Saat ini, tidak ada laporan baru dari masyarakat terkait PMK," ujar Noffitra.
Kasus terakhir tercatat terjadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Arga Makmur, dengan dua ekor ternak terinfeksi. Berkat penanganan intensif dan rutinitas vaksinasi yang dilakukan dua kali dalam setahun, kedua ternak tersebut kini telah sembuh. Vaksinasi terbukti efektif tidak hanya dalam mencegah penyebaran, tetapi juga meredakan gejala pada hewan yang sempat terpapar.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Provinsi Bengkulu menerima alokasi vaksin PMK sebanyak 10.950 dosis dari pemerintah pusat—1.000 dosis pada Januari dan 9.950 dosis pada Februari. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bengkulu Utara mendapat jatah 2.250 dosis.
Tidak hanya vaksinasi, pemerintah kabupaten juga menggencarkan edukasi melalui sosialisasi langsung ke masyarakat. Kegiatan ini digelar oleh Dinas TPHP melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, didukung oleh keberadaan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Arga Makmur, Kerkap, dan Putri Hijau.
Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pun digalakkan demi meningkatkan kesadaran peternak terhadap pentingnya pencegahan dan penanganan PMK. Pemerintah berharap, sinergi antara vaksinasi dan pemahaman masyarakat dapat memperkuat pertahanan ternak lokal dari ancaman virus PMK yang terus mengintai.