Petani Sawit Kepung Kantor Gubernur Bengkulu: Tuntut Sanksi Tegas untuk Pabrik Bandel!

WartaBengkulu.co - Kota Bengkulu, Sekelompok petani yang tergabung dalam Aliansi Petani Sawit Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Provinsi Bengkulu, menuntut ketegasan pemerintah dalam memberikan sanksi terhadap pabrik kelapa sawit yang tidak mematuhi ketetapan harga Tandan Buah Segar (TBS).
Edy Mashury (Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit/APKS) memimpin massa aksi, mereka menyerukan protes atas lemahnya pengawasan pemerintah terhadap industri sawit. Enam orang perwakilan aksi diterima untuk melakukan hearing dengan RA Denny (Asisten II Pemprov Bengkulu) dan M. Rizon (Kadis DTPHP Provinsi Bengkulu).
Dalam pertemuan itu, Edy Mashury menyampaikan sejumlah poin penting, di antaranya pentingnya pemerintah daerah untuk memfasilitasi kemitraan antara petani dan pabrik kelapa sawit, serta menagih janji Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dalam menindak pabrik-pabrik yang mengabaikan ketetapan harga.
Para petani juga meminta pemerintah merealisasikan harga TBS sebesar Rp3.143 per kilogram dan mendorong dilakukannya studi banding ke provinsi tetangga yang lebih berhasil dalam menetapkan harga sawit, seperti Sumatera Barat.
Menanggapi tuntutan tersebut, M. Rizon menyampaikan bahwa harga TBS di Bengkulu memang telah ditetapkan melalui proses bersama yang melibatkan berbagai pihak, termasuk asosiasi petani. Ia memastikan bahwa Pemprov Bengkulu akan segera menyampaikan aspirasi para petani kepada Gubernur dan akan menegur pabrik-pabrik yang melanggar.
Dalam tuntutannya, para petani mendesak agar pemerintah melaksanakan perintah Permentan No. 13 Tahun 2024 dan Pergub Bengkulu No. 64 Tahun 2018, serta membentuk percontohan penerapan kemitraan sesuai regulasi.
Harga TBS di beberapa pabrik sawit di Bengkulu saat ini masih jauh dari ketetapan pemerintah, berada pada kisaran Rp 2.560 hingga Rp 2.840 per kilogram, menyebabkan kerugian besar bagi para petani. APKS menilai, lemahnya tindakan pemerintah membuat ketidakpastian terus menghantui sektor perkebunan sawit di Bengkulu.