29 Siswa SMKS 'Aisyiyah Manna Lakukan Pengabdian Masyarakat di TPQ Bengkulu Selatan
Wartabengkulu.co — Bengkulu Selatan, Sebanyak 29 siswa dan siswi SMKS ‘Aisyiyah Farmasi Manna menjalani kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di 10 lokasi TPQ, MDTA, dan Rumah Qur’an di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu, sejak 5 hingga 28 Mei 2025, sebagai bagian dari program tahunan sekolah yang mengusung semangat kontribusi nyata pelajar kepada masyarakat.
PKM ini disambut antusias oleh pengurus lembaga keagamaan di daerah tersebut. Setibanya di lokasi, para siswa disambut hangat oleh pimpinan TPQ/MDTA/RQ dan langsung diarahkan untuk memulai aktivitas pengajaran. Program ini dirancang sebagai wujud implementasi langsung ilmu keislaman dan keterampilan sosial para siswa dalam lingkungan nyata.
Setiap harinya, para siswa aktif mengajar berbagai jenjang pendidikan Al-Qur’an, mulai dari tingkat Iqra’ hingga Al-Qur’an lanjutan. Selain itu, mereka juga membimbing para santri dalam pembelajaran Tahsin, doa harian, hingga pemahaman dasar tentang tata cara ibadah, seperti wudhu dan sholat. Hal ini dilakukan guna meningkatkan soft skill siswa sekaligus memperkaya pengalaman pendidikan anak-anak di TPQ.
Tak hanya fokus pada aspek keagamaan, siswa SMK juga memanfaatkan latar belakang kejuruan mereka di bidang farmasi untuk memberi nilai tambah kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan rencana pelaksanaan cek kesehatan gratis bagi wali santri, sebagai bentuk pengabdian dan edukasi kesehatan kepada masyarakat sekitar.
Ketua Bidang Hikmah SMKS ‘Aisyiyah Manna menyebutkan bahwa program PKM ini sejalan dengan visi sekolah, yaitu mencetak siswa islami dan profesional. “Kami ingin menekankan bahwa lulusan SMK, terutama yang mengambil jurusan farmasi klinis dan komunitas, tidak hanya unggul secara akademis, tapi juga punya nilai sosial dan keagamaan,” ujarnya.
Bu Efi Puspita, salah satu pengurus TPQ Al-Abqari Manna, mengapresiasi kegiatan ini. “Kehadiran siswa SMK Aisyah sangat membantu. Jumlah santri kami 128 orang, dan biasanya hanya ditangani oleh tiga ustaz tetap. Bantuan dari siswa ini membuat suasana belajar lebih efektif dan hangat,” katanya. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dengan jumlah peserta lebih banyak.
Salah satu siswi peserta PKM, Dela, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga. “Kami tidak hanya belajar mengajar, tapi juga belajar bersosialisasi, membangun karakter, dan mengenal dunia pendidikan anak lebih dekat. Harapannya ke depan bisa dilaksanakan lebih lama,” ujar Dela.
Hal serupa disampaikan Edwar Septiadi, pengurus TPQ Miftahul Khoir Manna. Ia menilai kegiatan PKM SMKS ‘Aisyiyah sangat positif, berdampak langsung bagi santri maupun masyarakat sekitar. “Kolaborasi ini bukan hanya membantu pengajaran, tapi juga menambah semangat belajar santri. Kami harap ke depan lebih banyak siswa bisa terlibat,” ungkapnya.
Selain kegiatan rutin mengajar baca-tulis Al-Qur’an, siswa juga menunjukkan kemampuan mereka dalam mengaplikasikan ilmu farmasi. Pemeriksaan kesehatan gratis yang mereka adakan menjadi daya tarik tersendiri dan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat, terutama para wali santri.
Menurut Edward, siswa SMKS ‘Aisyiyah telah menunjukkan kematangan dalam mengajar dan membimbing anak-anak, meskipun usia mereka masih muda. “Pendekatan mereka ramah, tapi juga mendidik. Ini jadi bukti bahwa pembinaan di sekolah berjalan baik,” katanya.
Program PKM SMKS ‘Aisyiyah Manna tahun ini menandai keberhasilan integrasi antara pendidikan kejuruan dan kegiatan sosial keagamaan. Dengan terus diperluas dan ditingkatkan, kegiatan semacam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam membangun karakter dan kepedulian siswa sejak dini.