Pendukung Paslon 02 Kembali Melakukan Aksi di Kantor Bawaslu Bengkulu Selatan, Tuding Ada Ketidakadilan PSU 2024

WartaBengkulu.co - Bengkulu Selatan, Suasana memanas terjadi di depan Kantor Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan saat aksi unjuk rasa lanjutan digelar oleh tim pendukung pasangan calon (Paslon) 02, Suryatati–Ii Sumirat. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan ketidaknetralan Bawaslu dalam proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024.
Puluhan massa yang tergabung dalam tim pendukung Paslon 02 mendatangi kantor Bawaslu dengan membawa spanduk dan menyuarakan tuntutan mereka secara terbuka. Mereka menyebut ada indikasi "modus baru kejahatan pilkada" yang merugikan pasangan calon mereka. Massa juga mengecam penangkapan Ii Sumirat, calon wakil bupati Paslon 02, yang dinilai tidak relevan dikaitkan dengan pelanggaran pemilu.
Herman Lufti, Penanggung Jawab Tim Pendukung Paslon 02, dalam orasinya menyatakan bahwa pihaknya menyuarakan keresahan masyarakat yang kecewa terhadap proses pemilu yang dianggap tidak adil. Ia menuding Bawaslu bersikap tidak netral dan mengabaikan sejumlah laporan dari warga.
“Ada sekitar 20 laporan dari perwakilan masyarakat di berbagai kecamatan yang tidak ditindaklanjuti. Ini menunjukkan ketidakseriusan Bawaslu dalam menegakkan keadilan pemilu,” tegas Herman di hadapan massa yang memadati halaman kantor Bawaslu.
Tim pendukung Paslon 02 juga menuntut Bawaslu untuk segera memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik. Mereka mengancam akan memasuki kantor Bawaslu jika tuntutan tidak direspons. “Kami ingin kejelasan. Jika tidak ada jawaban, kami akan masuk,” teriak salah satu orator.
Selain menyoroti masalah netralitas, para pengunjuk rasa juga menegaskan pentingnya supremasi hukum. Herman menekankan bahwa Indonesia adalah negara hukum, dan setiap tindakan harus didasarkan pada prosedur yang benar, bukan atas dasar kepentingan politik.
“Kami tidak anti hukum. Tapi kami menuntut agar hukum ditegakkan secara adil dan tidak diskriminatif. Jangan sampai hukum digunakan sebagai alat politik untuk menyingkirkan lawan,” ujar Herman.
Sementara itu, Bawaslu Kabupaten Bengkulu Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait aksi unjuk rasa ini. Awak media yang mencoba mengonfirmasi ke dalam kantor tidak diperkenankan masuk karena situasi yang sedang memanas.
Aksi unjuk rasa berlangsung damai meski sempat diwarnai teriakan emosional dari massa. Aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi terjadinya gesekan. Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi terpantau mulai kondusif meski massa masih bertahan menunggu respons resmi dari pihak Bawaslu.