Bupati Seluma Ungkap 761 Honorer Siluman Lolos Seleksi PPPK, Polres dan Inspektorat Lakukan Penyelidikan

Wartabengkulu.co - Seluma, Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM, mengungkap temuan mengejutkan terkait proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II tahun anggaran 2024. Sebanyak 761 peserta yang lolos seleksi administrasi diduga merupakan "honorer siluman" atau pegawai fiktif.
Dalam pernyataannya, Bupati Teddy menjelaskan bahwa data tersebut diperoleh dari hasil penyisiran yang dilakukannya secara mandiri dengan menggabungkan lima sumber data, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), data pembayaran honor, database tenaga honorer daerah, data Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan data peserta seleksi PPPK tahap I.
“Dari lima sumber data yang kami cocokkan, hasilnya menunjukkan ada 761 honorer yang tidak terverifikasi keberadaannya secara sah. Mereka tidak bisa mengelak karena datanya sudah lengkap,” ujar Teddy, Kamis (1/5).
Bupati juga menyampaikan bahwa jumlah tersebut masih bisa bertambah karena baru mencakup formasi tenaga guru dan tenaga kesehatan. Sementara data untuk formasi tenaga teknis masih dalam proses verifikasi.
Terkait tindak lanjut, Teddy belum memastikan apakah pengangkatan mereka akan otomatis dibatalkan atau diproses melalui jalur hukum. Ia menyatakan akan menunggu hasil audit investigatif dari Inspektorat Kabupaten Seluma yang tengah berlangsung di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Puskesmas, dan sekolah.
“Saya akan umumkan keputusan akhirnya setelah audit Inspektorat selesai. Data ini sudah saya serahkan untuk mendukung proses tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, proses penyelidikan juga tengah dilakukan oleh Unit Tipidkor Satreskrim Polres Seluma. Pada Senin (28/4), sebanyak 16 kepala sekolah dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi terkait dugaan keberadaan honorer siluman di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Seluma.
Kasat Reskrim Polres Seluma, AKP Prengki Sirait, SH, membenarkan pemanggilan tersebut. “Kami masih dalam tahap pengumpulan informasi dari para kepala sekolah. Selanjutnya, kami juga akan memanggil para calon PPPK yang bersangkutan,” katanya.
Kapolres Seluma, AKBP Bonar Ricardo P. Pakpahan, SIK, MIK, menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan secara paralel dengan audit Inspektorat. Sementara Inspektorat fokus pada tenaga teknis dan kesehatan, Polres memusatkan perhatian pada formasi guru.
Isu honorer siluman mulai mencuat setelah ditemukan peserta PPPK yang diragukan masa kerjanya, namun tetap dinyatakan lulus seleksi. Publik mendesak agar proses seleksi dilakukan secara adil, transparan, dan sesuai aturan hukum