Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan Gencarkan Vaksinasi Hewan Kurban

WartaBengkulu.co – Bengkulu Selatan, Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H, Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan intensif melakukan upaya pengendalian penyakit hewan, khususnya Septicaemia Epizootica (SE) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Ikat Aliman, SE, selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengungkapkan, meskipun tahun ini belum menerima distribusi vaksin baru untuk SE, pihaknya tetap melanjutkan vaksinasi PMK dengan bantuan dari Kementerian melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Vaksinasi tersebut difokuskan pada hewan kurban yang akan dipotong pada bulan Juni mendatang.
Selain vaksinasi, Ikat menyebut pihaknya juga memberikan vitamin dan obat demam, terutama di daerah yang masih terindikasi kasus penyakit. Jumlah populasi ternak di wilayah Bengkulu Selatan terdiri dari sekitar 15.000 ekor sapi, 2.000 ekor kerbau, dan 500 ekor kambing.
Dalam pendataan menjelang Idul Adha, Dinas Pertanian menyatakan bahwa jumlah hewan kurban yang telah diverifikasi sebagai layak potong adalah sekitar 500 ekor sapi (dengan kebutuhan 350 ekor), 20 ekor kerbau (dengan kebutuhan 14 ekor), dan 800 ekor kambing (dengan kebutuhan sekitar 540 ekor). Kambing menjadi satu-satunya komoditas yang diprediksi mengalami kekurangan jumlah.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat fluktuasi jumlah ternak akibat merebaknya penyakit SE. Dampaknya, pengiriman ternak ke luar daerah seperti Sumatera Selatan dan Jambi menjadi terbatas karena aturan persyaratan kesehatan hewan yang semakin diperketat. Namun, daya beli masyarakat terhadap hewan kurban tetap stabil.
“Masyarakat tidak perlu khawatir membeli hewan kurban. Semua hewan yang akan dipotong telah divaksinasi dan dalam pengawasan ketat oleh petugas kami,” tegas Ikat. Pihaknya memastikan seluruh ternak yang beredar telah melalui proses pemeriksaan kesehatan, baik untuk keperluan ibadah kurban maupun konsumsi umum.
Terkait perkembangan kasus SE, hingga awal Mei 2025 telah dilaporkan 18 kasus yang tersebar di wilayah seperti Desa Kemang Manis, Talang Padang, Pasar Pino. Kasus masih dalam penanganan intensif. Pihaknya menyatakan jumlah kasus terus bertambah, meskipun dalam penanganan intensif.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian melakukan berbagai tindakan seperti isolasi ternak yang sakit, penyuntikan obat sesuai gejala, penyemprotan disinfektan pada kandang, dan pengandangan hewan secara terpisah untuk mempermudah deteksi dini dan penanganan medis. “Kami tetap siaga hingga hari raya Idul Adha, agar tidak ada hewan kurban yang sakit terdistribusi ke masyarakat,” tutup Ikat.