Jumat Agung di Bengkulu Selatan: Tiga Gereja Rayakan dengan Tema Berbeda, Makna Sama

Wartabengkulu.co – Bengkulu Selatan, Umat Nasrani di Kabupaten Bengkulu Selatan memperingati Jumat Agung pada 18 April 2025 dengan khidmat dan penuh makna. Tiga gereja dari denominasi berbeda menyelenggarakan ibadah dengan tema masing-masing, namun tetap mengusung pesan pengorbanan dan kasih Yesus Kristus bagi umat manusia.
Di Gereja Effata Manna, Pendeta Wesley menyampaikan bahwa tema ibadah kali ini adalah “Mengikuti Jejak Yesus Kristus yang Menghilang”. Tema ini dimaknai sebagai pengingat bahwa meskipun Yesus tidak lagi hadir secara fisik, namun jejak keistimewaan-Nya masih terasa dan menjadi pedoman hidup umat-Nya hingga kini.
“Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 48 jemaat dari Kecamatan Pasar Manna. Jumlahnya hampir sama seperti tahun lalu. Kami ingin agar momen Jumat Agung ini menjadi refleksi agar jemaat selalu taat beribadah dan tidak melupakan ajaran Yesus,” ujar Pendeta Wesley.
Sementara itu, di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Manna, tema “Amanah Agung” menjadi inti dari renungan Jumat Agung. Ekong, salah satu jemaat GBI Manna, menjelaskan bahwa tema ini merujuk pada pesan terakhir Yesus untuk menjadikan seluruh bangsa sebagai murid-Nya dan hidup sesuai dengan perintah-Nya.
“Ibadah kami diikuti sekitar 50 jemaat dari Kelurahan Kutau. Jumlah ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Kami berharap ibadah ini memperkuat komitmen kami dalam menjalankan ajaran Kristus,” ucap Ekong.
Di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ibul, Pendeta Jakson Hutagalung menyampaikan tema “Tos Ma Hosana”, yang dalam bahasa Batak berarti “Yesus memberikan nyawanya.” Tema ini menekankan pengorbanan Yesus demi penebusan dosa seluruh umat manusia.
Ibadah di HKBP Ibul diikuti oleh sekitar 100 jemaat dari Kelurahan Kutau. Momen ini dimanfaatkan jemaat untuk merenungi arti pengorbanan dan memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Tuhan.
Secara umum, pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Kabupaten Bengkulu Selatan berlangsung aman, tertib, dan penuh kekhidmatan. Meski dengan latar belakang gereja yang berbeda, seluruh umat Nasrani tetap satu dalam semangat cinta kasih dan pengorbanan, memperingati hari suci yang menjadi inti dari iman Kristen.