Kecelakaan Kerja di Pabrik CPO PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II, Dua Karyawan Alami Luka Bakar

Wartabengkulu.co - Seluma, Sebuah kecelakaan kerja terjadi pada hari ini, Rabu (27/3), di Pabrik CPO PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II yang terletak di Desa Air Teras, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh ledakan pada tabung rebusan brondolan buah sawit yang sedang diperbaiki, yang mengakibatkan dua karyawan pabrik mengalami luka bakar.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika tabung rebusan yang digunakan untuk memasak brondolan buah sawit mengalami kerusakan. Menurut informasi yang diperoleh, setelah tabung tersebut rusak, kedua karyawan, Insuryanto dan Eron, memutuskan untuk memperbaiki kerusakan pada seal (karet) hidrolik pintu tabung rebusan setelah temperatur suhu pada jarum penunjuk turun. Namun, saat pintu hidrolik tabung dibuka, tiba-tiba tabung tersebut meledak. Ledakan itu menyebabkan brondolan sawit yang sedang direbus tersebar dan mengenai kedua karyawan yang berada di dekatnya.
Dugaan sementara menunjukkan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh adanya gas atau uap yang masih tersisa di dalam tabung rebusan yang belum sepenuhnya keluar, yang akhirnya memicu ledakan saat pintu dibuka.
Sekitar 15 menit setelah kejadian, pukul 10.15 WIB, kedua korban langsung dievakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tais untuk mendapatkan perawatan medis. Keduanya dilaporkan mengalami luka bakar di bagian lengan kiri.
Pihak manajemen pabrik segera mengambil langkah cepat dengan menghentikan operasional pabrik, termasuk penerimaan buah TBS (Tandan Buah Segar), dan menghentikan kegiatan operasional pabrik lebih awal pada pukul 10.30 WIB. Situasi di pabrik pun kini telah kembali kondusif.
Pabrik CPO PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II berkomitmen untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait kejadian ini dan memastikan keselamatan serta kesehatan para karyawan ke depannya. Pihak manajemen juga menyampaikan rasa empati kepada kedua korban dan memastikan perawatan medis yang optimal.