Kunjungan Wapres Disambut Aksi, Disambut Protes dan Masyarakat Soroti Lambannya Tindakan Gubernur Bengkulu Terkait Krisis BBM

Wartabengkulu.co - Bengkulu, Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke Provinsi Bengkulu disambut dengan aksi protes dari sekelompok warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bengkulu. Aksi ini digelar bukan sebagai bentuk penolakan terhadap kehadiran Wapres, melainkan sebagai peringatan terhadap memburuknya kondisi pasokan bahan bakar minyak (BBM) di provinsi tersebut.
Peserta aksi membentangkan spanduk yang berisi sindiran keras terhadap kondisi daerah saat ini dan kritikan terhadap Wapres Gibran Rakabuming. Mereka menyampaikan keresahan atas kelangkaan BBM yang telah berlangsung selama lebih dari sepekan, menyebabkan antrean panjang di SPBU dan melonjaknya harga eceran BBM jenis Pertalite hingga Rp20.000–30.000 per liter.
Aliansi ini menilai bahwa pemerintah daerah, khususnya Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, gagal merespons cepat dan tepat terhadap situasi darurat ini. Mereka mempertanyakan mengapa hingga kini belum ada langkah tegas dari pemerintah provinsi untuk menetapkan status darurat atau membuka jalur distribusi alternatif agar kebutuhan masyarakat segera terpenuhi.
“Sampai hari ini, kami belum melihat tindakan konkret dari Gubernur untuk mengatasi persoalan BBM. Padahal, kondisi ini sudah sangat mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat,” ujar salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.
Lebih lanjut, warga meminta agar pemerintah daerah tidak sekadar menunggu langkah dari pusat, melainkan mengambil inisiatif sebagai bentuk tanggung jawab langsung kepada rakyat Bengkulu. Menurut mereka, penyelesaian krisis energi seperti ini membutuhkan koordinasi cepat lintas sektor, yang seharusnya dipimpin langsung oleh kepala daerah.
Aksi yang berlangsung di sejumlah titik kunjungan Wapres ini sempat mendapat tekanan dari oknum yang mengaku sebagai aparat. Mereka berusaha menghentikan pembentangan spanduk dan mencopot atribut aksi, yang sempat memicu ketegangan di lapangan. Namun, peserta aksi menegaskan bahwa protes mereka adalah bentuk kebebasan berekspresi dan tidak ditujukan untuk menyerang sosok Wapres Gibran Rakabuming. Di sisi lain penggunaan kalimat kritik kepada Wapres Gibran Rakabuming merupakan salah satu bentuk kekecewaan masyarakat.
“Kami justru menyambut kedatangan Wapres sebagai momentum untuk menunjukkan langsung kondisi riil di daerah ini. Harapannya, pemerintah pusat dapat mendorong pemerintah daerah untuk bekerja lebih sigap dan serius,” ujar warga lainnya.
Krisis BBM yang berkepanjangan ini menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Helmi Hasan sebagai Gubernur Bengkulu. Masyarakat berharap, situasi darurat ini segera diatasi demi menjaga kestabilan sosial dan ekonomi di wilayah mereka.