Masyarakat Seluma Keluhkan Dampak Jaringan Transmisi SUTT di Desa Padang Kuas

Reporter: Ary ‐ Editor: Mai1
Kamis, 6 Maret 2025 - 19.32 WIB · waktu baca 3 menit
Masyarakat Seluma Keluhkan Dampak Jaringan Transmisi SUTT di Desa Padang Kuas

WartaBengkulu.co - Seluma, Polemik terkait dampak pembangunan Jaringan Transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, kembali mencuat. Warga Dusun Jalur 1 Padang Kuas, yang terdampak langsung oleh keberadaan jaringan transmisi tersebut, menyampaikan keluhan terkait masalah yang terus berlangsung, terutama pada cuaca hujan dan petir.

Heri, salah satu warga Dusun Jalur 1, mengungkapkan bahwa hingga kini alat elektronik di rumah-rumah mereka masih sering rusak akibat dampak SUTT, khususnya saat terjadi hujan atau petir. "Masalah ini pernah kami bahas bersama di rumah Kepala Dusun, hingga akhirnya diadakan rapat dengan pihak PT. Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) dan pemerintah. Hasil rapat itu, menyatakan bahwa akan ada kompensasi bagi barang elektronik yang rusak dan SUTT akan ditinjau ulang kelayakan dan keamanannya," ujar Heri.

Heri juga berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi yang adil dan tidak berpihak pada pihak manapun, serta memastikan bahwa warga tidak lagi merasa terancam oleh potensi bahaya yang ditimbulkan oleh SUTT, baik dari segi material maupun kesehatan.

Di sisi lain, keluhan masyarakat tidak hanya terbatas pada kerusakan barang elektronik. Beberapa warga yang tinggal kurang dari 200 meter dari tower SUTT juga mengungkapkan bahwa mereka khawatir dengan radiasi yang ditimbulkan oleh jaringan transmisi tersebut. "Kami khawatir dampaknya pada kesehatan, terutama pada lansia dan anak-anak," kata salah seorang warga. Bahkan, beberapa warga mengaku merasakan penurunan kondisi kesehatan yang diduga berkaitan dengan keberadaan SUTT di lingkungan mereka.

Menanggapi keluhan tersebut, Dinas ESDM Provinsi Bengkulu berencana untuk melakukan penelitian terkait dampak SUTT di dua kondisi cuaca berbeda, yakni cuaca cerah dan hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi kerusakan lebih lanjut serta dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh jaringan transmisi tersebut. "Kami akan melakukan tinjauan lebih mendalam bersama pihak terkait untuk memastikan apakah benar ada dampak negatif terhadap kesehatan warga sekitar," jelas Kepala Dinas ESDM Prov. Bengkulu.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga diharapkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara memitigasi risiko yang mungkin timbul akibat keberadaan SUTT. Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma diminta untuk menindaklanjuti laporan kesehatan warga yang merasa terganggu oleh adanya tower SUTT ini.

Sebagai langkah lebih lanjut, masyarakat berharap agar pemerintah tidak hanya fokus pada kompensasi material, namun juga memberikan perhatian serius terhadap dampak kesehatan yang bisa terjadi akibat radiasi dari jaringan transmisi tersebut, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.

Polemik mengenai SUTT ini masih menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat Seluma, dan keberlanjutan penelitian serta edukasi yang dilakukan oleh pemerintah sangat dinantikan untuk menemukan solusi yang terbaik bagi warga yang terdampak.

Artikel Populer

1

PENERIMAAN SANTRI BARU MAK HIDAYATUL FALAH

Pendidikan ·
6 bulan yang lalu
2

Sudah Dimediasi DPRD, PT SAP Tetap Tolak Jaminan Hari Tua Buruh

Sosial ·
4 bulan yang lalu
3

Akses Utama Rawan Runtuh, Warga Desa Cinta Asih Desak Perbaikan Jembatan

Sosial ·
7 bulan yang lalu
4

Dugaan Pelanggaran Hukum PT DSJ di Bengkulu Selatan, 18 Tahun Operasi Tanpa HGU

Sosial ·
5 bulan yang lalu
5

Pemkab dan DPRD Dinilai Diam, Buruh PT. SAP Akan Kirim Surat Tembusan ke Disnaker Provinsi

Sosial ·
5 bulan yang lalu

© 2025. All Right Reserved