Minim Kesadaran dan Fasilitas, Pelaksanaan PKG di Puskesmas M. Thaha Bengkulu Selatan Terkendala

WartaBengkulu.co - Bengkulu Selatan, Pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas M. Thaha, Kabupaten Bengkulu Selatan, masih menghadapi berbagai kendala. Dr. Yusi, Dokter Umum Puskesmas M. Thaha, mengungkapkan bahwa salah satu hambatan utama adalah minimnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan aplikasi ASIK dari Kementerian Kesehatan, yang menyebabkan rendahnya jumlah pendaftar dalam program tersebut. Banyak masyarakat yang belum bisa mendaftar secara mandiri karena keterbatasan pengetahuan tentang aplikasi tersebut.
Sejak Februari hingga Maret 2025, jumlah pendaftar hanya mencapai 38 orang, dengan rata-rata kunjungan 1 hingga 2 orang per hari. Mayoritas peserta PKG adalah masyarakat berusia 40 tahun ke atas, yang umumnya lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya. Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dini masih sangat rendah, sehingga program ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh semua kelompok usia.
Selain kendala kesadaran masyarakat, terbatasnya fasilitas kesehatan di Puskesmas juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan PKG. Saat ini, terdapat dua alat medis yang mengalami kerusakan, yaitu alat EKG untuk pemeriksaan kesehatan jantung dan alat pemeriksaan darah (profilied) untuk mengukur kadar kolesterol. Meskipun pihak dokter telah mengajukan perbaikan kepada kepala Puskesmas, hingga saat ini belum ada tanggapan atau tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki fasilitas tersebut.
Dari data pemeriksaan selama program PKG berlangsung, tiga penyakit utama yang sering ditemukan pada pasien adalah darah tinggi, diabetes, dan sesak napas. Penyakit darah tinggi dan diabetes paling banyak menyerang masyarakat berusia 40 tahun ke atas, sedangkan sesak napas ditemukan pada berbagai kelompok usia. Kurangnya kesadaran akan pola makan sehat dan kebiasaan merokok menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka penderita penyakit tersebut di Bengkulu Selatan.
Menurut Dr. Yusi, perlu ada sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan dini dan penggunaan aplikasi ASIK agar lebih banyak warga yang bisa mengakses layanan PKG. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan di Puskesmas agar program ini dapat berjalan lebih maksimal dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Diharapkan pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk memperbaiki fasilitas yang rusak dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat. Dengan demikian, program PKG di Puskesmas M. Thaha dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat Bengkulu Selatan.